Kamis, 25 Juni 2020

Tutorial Cara Install Ubuntu OS di Virtual Box (Video)

    




Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasis Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Ubuntu ditawarkan dalam tiga edisi resmi: Ubuntu Desktop untuk komputer pribadi, Ubuntu Server untuk server dan komputasi awan, dan Ubuntu Core untuk "Internet of Things", perangkat kecil dan robot.

video tutorial dibuat oleh: Rangga Panji

Link download Software:


Continue reading Tutorial Cara Install Ubuntu OS di Virtual Box (Video)

Selasa, 23 Juni 2020

Ubuntu Linux OS (Review)



Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Semenjak itu, Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS) selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang akan dirilis April 2012 akan mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.

Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian, dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.

Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonocal Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian fondasi ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.

Pada 31 Oktober 2011, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa Ubuntu 14.04 akan mendukung smartphone, tablet, dan smart TV. Dan desain-desainnya pun sudah mulai dirancang.







Kelebihan :

1. Open source. Atau dengan kata lain bebas digunakan tanpa perlu mengkhawatirkan lisensi. Yes, jadi tidak perlu main crack-crack-an gak jelas. yang pada akhirnya malah menghabiskan waktu dengan percuma hanya untuk mencari serial number yang fake, crack, cheating license, atau tujuan lain yang serupa.

Dengan memakai Ubuntu sebagai sistem operasi utama agar nantinya terbiasa dengan lingkungan Linux dan command-command yang biasa digunakan di berbagai keperluan, seperti untuk mengelola server sendiri, dll. Karena Ubuntu juga salah satu sistem operasi yang paling sering digunakan untuk web server.

2. Lebih minim terkena virus. Ya, Linux khususnya Ubuntu juga tidak menutup kemungkinan untuk terkena virus. Namun angka atau kemungkinan terkena/terinfeksi virus sangatlah kecil jika dibandingkan dengan Windows yang sangat rentan sekali “demam” akibat gangguan jutaan virus di luar sana. Karena sekarang virus bisa masuk dari berbagai sumber, salah satunya dari internet dan juga flash drive ketika digunakan secara bergantian.

3. Try it atau install inside Windows. Jika baru pertama kali menggunakan Ubuntu, jangan khawatir dan was-was, karena Ubuntu itu keren. Apa yang membuat Ubuntu keren? Jika masih belum familiar dengan Ubuntu bisa memanfaatkan fitur “Try it before you install it” atau Try Ubuntu yang berarti Anda bisa mencobanya terlebih dahulu. Mencoba memakai Ubuntu namun tanpa memerlukan proses install. Keren kan?

Nah, jika sudah mulai mahir, Anda bisa segera install. Masih belum yakin? Tenang, masih ada pilihan yang tanpa risiko, yaitu Anda bisa “install Ubuntu inside Windows“, jadi jika ada suatu hal yang terjadi pada Ubuntu, Anda bisa langsung me-remove-nya via Control Panel di Windows. Anda pun dapat menggunakan Windows seperti semula dan resiko pun bisa diminimalkan.

4. Aplikasi bawaan yang cukup lengkap. Jangan berpikir bahwa Ubuntu atau Linux pada umumnya itu sangat minim sekali aplikasi. Buktinya, pada Ubuntu ada banyak sekali aplikasi yang bisa langsung digunakan, bahkan itu sudah standar office lho. Ya, karena Ubuntu sudah tersedia office bawaan, yaitu LibreOffice. Mengenai lisensinya bagaimana? Don’t worry, it’s free!

Ubuntu fresh install juga sudah terinstall browser keren, yaitu Mozilla Firefox. Dan masih banyak lagi aplikasi lain yang cocok digunakan untuk berbagai pekerjaan. Bahkan untuk hiburan, sudah ada game bawaan yaitu AisleRiot Solitaire. Untuk manage email, sudah ada ThunderBird Mail. Cukup lengkap bukan?

Aplikasi lain untuk tujuan editing layaknya Photoshop seperti Gimp atau pengolah vektor seperti Inkscape. Namun jangan harap untuk menemukan semua fitur yang ada di Photoshop di aplikasi ini, karena tentu saja berbeda.

5. Lupakan masalah driver. Kegiatan menginstall driver terkadang bisa memakan waktu yang cukup lama dan sungguh itu adalah kegiatan yang sangat menjengkelkan. Parahnya lagi jika komputer tidak dilengkapi dengan DVD driver, karena tentu kita harus mencari sendiri driver dari setiap perangkat yang terdapat pada komputer kita, mulai dari VGA, wireless, LAN, Audio, dll.

Lupakan masalah driver ketika install Ubuntu, karena di sinilah kerennya Linux khususnya Ubuntu. Ketika selesai melakukan install, Anda tidak perlu mengkhawatirkan masalah driver yang belum terinstall, karena Ubuntu sudah support pada kebanyakan peripheral komputer yang ada. Dan Anda bisa memanfaatkan waktu untuk hal lain yang lebih bermanfaat ketimbang waktu untuk install driver.

6. Ubuntu Software Center. Lupakan untuk mencari aplikasi secara manual, dengan adanya Ubuntu Software Center install aplikasi menjadi mudah, dan kita tidak perlu lagi mencari aplikasi manual. Cukup dengan memanfaatkan Software Center, dan cari aplikasi apa yang hendak di install. This is smart way.

7. UI yang keren. Sudah bosan dengan UI Windows yang gitu-gitu aja? Ubuntu bisa menjadi alternatif untuk mengatasi rasa bosan tersebut. Tampilan GUI (Graphical user interface) Ubuntu mempunyai ciri khas tersendiri yang memungkinkan penggunanya nyaman dan betah berlama-lama mengoperasikan Ubuntu. Dan menurut saya pribadi, GUI Ubuntu ini lebih soft dan nyaman untuk dipandang. Juga tidak ketinggalan desktop environment-nya yang ciamik.

8. Jalankan aplikasi Windows di Ubuntu. Ya, ini menjadi poin keren selanjutnya dari Ubuntu. Betapa tidak, Anda dapat menjalankan berbagai macam aplikasi Windows pada Ubuntu dengan menggunakan aplikasi Wine. Untuk apa pakai Windows jika aplikasinya bisa dijalankan langsung pada Ubuntu. Namun meskipun begitu, tetap saja aplikasi yang dijalankan memakai Wine tidak akan sesempurna ketika dijalankan pada sistem operasi Windows sungguhan.

9. Boot time dan shutdown time (relatif) lebih cepat. Ketika pertama kali boot, Ubuntu relatif lebih cepat dibandingkan dengan Windows. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, bahkan pada hardware yang sama persis. Apalagi dengan shutdown time-nya. Cepet banget deh pokoknya.

10. Security. Ubuntu relatif “lebih” dalam hal security atau kemananan. Hal itu terbukti dari sangat minimnya angka infeksi virus dalam Ubuntu. Saya bahkan belum pernah melihat adanya gangguan virus pada perangkat komputer yang terinstall Ubuntu. Walaupun memang virus yang diciptakan untuk Linux itu pasti ada, namun kemungkinannya kecil.


Kekurangan :

1. Tampilan menuntut adaptasi

Bagi setiap pengguna baru sistem operasi GNU/Linux, dibutuhkan tahap adaptasi untuk beradaptasi dengan tampilan antarmuka yang diberikan. Tidak hanya itu, mereka juga harus mempelajari terlebih dahulu mengenai terminal, root, dan berbagai masalah lainnya yang mungkin belum pernah terpikirkan ketika mereka menggunakan sistem operasi yang lain seperti Windows. Pada beberapa kasus, hal ini bisa saja menyulitkan para pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman pertama yang mudah. Kamu bisa membandingkan dengan kelebihan dan kekurangan Linux Slackware.

Akan tetapi, seiring dengan belajar, maka hal ini bisa diatasi dengan mudah mengingat para pengguna pada umumnya tidak perlu mengetahui sesuatu dengan lebih detail. Dengan kata lain, sejauh yang mereka butuhkan saja.

2. Aplikasi relatif sedikit apabila dibandingkan dengan sistem operasi lain

Salah satu kelemahan dari GNU/Linux Ubuntu yang mungkin dirasakan oleh penggunanya adalah jumlah aplikasi yang relatif kurang apabila dibandingkan dengan sistem operasi lain yang mungkin telah mereka coba seperti misalnya sistem operasi Windows. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga pengembang biasanya cenderung berfokus pada salah satu jenis aplikasi pada salah satu sistem operasi saja.

Walaupun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, masalah ini bisa saja diatasi dan pada akhirnya sistem operasi Linux atau Linux Ubuntu bisa memiliki jumlah aplikasi yang sebanding dengan sistem operasi yang lain.

3. Kurang cocok untuk gaming

Kekurangan berikutnya yang mungkin akan sangat dirasakan oleh mereka yang ingin bermain game di laptop yang mereka miliki adalah aplikasi gaming yang bisa dikatakan sangat sedikit dibuat pada platform Linux. Tentu saja hal ini akan membuat pengalaman bermain game di sistem operasi Linux Ubuntu menjadi kurang menyenangkan. Akan tetapi, hal ini tergantung pada para penggunanya sendiri, apakah mereka ingin menggunakan game atau tidak. Sebab gaming memang bukanlah satu-satunya tujuan utama seseorang dalam mengoperasikan komputernya.

Continue reading Ubuntu Linux OS (Review)

Elementary OS (Review)




elementary OS merupakan sebuah distro linux berbasiskan Ubuntu. Distro ini menggunakan desktop manager-nya sendiri yang bernama Pantheon dan terintegrasi dengan aplikasi bawaan elementary OS lainnya, seperti Plank (sebuah dock-bar berbasiskan Docky), peramban web Midori, dan Scratch (Teks editor yang sederhana). Distro ini menggunakan Gala sebagai Window Managernya, yang berbasiskan pada Mutter Windows Manager.

Distro ini pada awalnya bermula dari sepaket tema dan aplikasi-aplikasi yang ditujukan untuk Ubuntu, namun kemudian berubah fungsi menjadi sebuah distro linux tersendiri. Sebagai turunan dari Ubuntu, distro ini kompatibel dengan repositori dan paket-paket milik Ubuntu. Distro ini juga menggunakan software center milik Ubuntu untuk menangani pemasangan dan pencopotan perangkat lunak, meskipun software center elemetary sendiri sedang dalam pengerjaan.Tampilan antar mukanya dibuat agar terlihat intuitif bagi pengguna-pengguna baru tanpa menggunakan banyak sumber daya dan dengan desain yang serupa dengan sistem operasi OS X dari Apple.








Kelebihan Elementary OS:

  1. Desainnya yang elegan mengingatkan pada desain user interface sistem opersai Mac OS pada produk Apple Inc.
  2. Sistem operasi ini sangat ringan, karena tidak terlalu banyak menggunakan RAM
  3. Terdapat Dukungan repository Ubuntu
  4. Penggunaan aplikasi installer berupa file DEB sama seperti Linux Mint. Aplikasi installer ini sangat cepat dalam melakukan penginstallan
  5. Memiliki basic command line seperti Debian, Ubuntu, dan Linux Mint (sudo apt-get)
  6. Elementary OS inimemiliki Booting dan shutdown yang tergolong cepat

Kelemahan Elementary OS:

  1. Kustomisasi harus dilakukan sendiri dengan eksperimen sendiri karena minimnya forum/blog yang membahas ElementaryOS
  2. Rentang waktu rilis versi finalnya terlalu lama
  3. Tidak ada aplikasi office semisal LibreOffice yang diinstal secara default, harus install manual


Continue reading Elementary OS (Review)